Author: admin

  • Bisakah Benda menyimpan Energi Spiritual?

    Konsep bahwa suatu benda mati mampu menyimpan energi spiritual adalah prinsip mendasar dalam berbagai tradisi spiritual dan Ilmu Hikmah. Energi ini—yang sering disebut sebagai Barakah, Khasiat, atau Nūr Ilahi—dipercayai tidak terbatas pada tubuh fisik manusia semata. Sama seperti energi panas dapat berpindah dari sumber yang satu ke benda lain, energi spiritual juga mengikuti hukum transfer yang didorong oleh Iradah (kehendak) yang kuat. Oleh karena itu, sebuah benda dapat bertindak sebagai medium penyimpanan atau “baterai ruhani” yang menyimpan sisa-sisa vibrasi atau residu dari amalan yang dilakukan.

    Proses transfer energi spiritual ini terjadi melalui fokus batin dan pengulangan amalan (Dzikrullah atau Wirid). Ketika seorang praktisi merapalkan doa atau wirid dengan konsentrasi penuh dan Iradah yang ditujukan pada benda tersebut—misalnya, pada sebuah tasbih, cincin, atau media wafaq—energi vibrasi yang dihasilkan oleh hati dan lisan akan diinjeksikan dan dikunci di dalam material benda. Benda tersebut, yang awalnya netral, menyerap frekuensi energi spiritual yang tinggi tersebut. Ini bukan hanya fenomena psikologis, tetapi diyakini sebagai penanaman vibrasi energi halus yang mengubah kualitas intrinsik benda dari segi spiritual.

    Setelah proses transfer ini selesai, benda tersebut kemudian dianggap memiliki Khasiat atau Faedah tertentu. Benda tersebut kini berfungsi sebagai buffer yang dapat melepaskan energi yang tersimpan secara perlahan-lahan ke lingkungan sekitarnya. Misalnya, tasbih yang dipakai untuk dzikir ribuan kali akan memancarkan ketenangan (Sakinah) bagi penggunanya, atau sebuah benda yang diisi dengan doa perlindungan akan berfungsi sebagai benteng spiritual. Dengan demikian, benda tersebut menjadi pengingat fisik sekaligus penopang energi yang memperkuat niat, keyakinan, dan perlindungan spiritual bagi pemiliknya.

    PANGESTU JAGAD : ILMU PENGISIAN BENDA AGAR BERTUAH . Bagi Anda yang ingin menguasai ilmu pengisian benda -benda agar memiliki energi tinggi gunakan Pangestu Jagad. Banyak orang yang melakukan pengisian benda tapi tidak sempurna. Pengisian hanya melapisi bagian luarnya saja tapi tidak masuk kedalam benda tersebut sehingga daya tuahnya tidak maksimal.Dengan menggunakan Pangestu Jagad maka isian yang Anda lakukan akan langsung membentuk banyak lapisan energi hingga hasil yang diperoleh akan memuaskan dan menakjubkan.Anda bisa melakukan pengisian sesuai jadwal khusus yang telah kami tulis dalam petunjuk ilmu ini

  • Cara Menghadapi Ketakutan Saat Meraga Sukma

    Dalam tradisi ilmu hikmah, rasa takut yang muncul saat seseorang mengalami Khulūj al-Rūḥ atau pemisahan Jasad al-Lathīf (tubuh halus) sering kali diidentifikasi sebagai Waswas (bisikan keraguan atau gangguan) dari qarin atau syaitan, atau dapat pula berasal dari kurangnya Thuma’ninah (ketenangan hati).

    Berikut adalah langkah-langkah spiritual yang diajarkan untuk mengatasi ketakutan tersebut:

    1. Perkuat Benteng Ruhani (Ḥiṣn)

    Ketakutan terbesar datang dari perasaan rentan. Oleh karena itu, persiapan spiritual harus didahulukan:

    • Thahārah (Kesucian): Pastikan Anda dalam keadaan suci (berwudu). Kesucian fisik adalah gerbang menuju kesucian batin.
    • Benteng Dzikir (Ḥiṣn): Sebelum memulai proses Raga Sukma, bacalah Dzikrullah yang kuat, seperti Ayat Kursi, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nās, sebagai benteng perlindungan (Ḥiṣn) yang mengelilingi tubuh fisik Anda. Ini mencegah masuknya gangguan.
    • Luruskan Tawajjuh (Fokus Niat): Tegaskan niat Anda, bahwa perjalanan ini hanya dilakukan atas izin dan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat yang murni akan menarik Nūr (cahaya) ilahi, bukan kegelapan.

    2. Membangkitkan Ketenangan

    Saat sensasi pemisahan atau rasa takut mulai datang, fokuskan seluruh energi Anda pada hati (Qalb):

    • Dzikrullah Sirr (Dzikir Rahasia): Jangan panik. Tetaplah diam dan fokuskan Dzikir di dalam hati (Sirr), seperti mengulang lafal “Allāhu” atau “Lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh”. Dzikir ini menciptakan Sakinah (kedamaian) yang menenangkan sistem saraf dan mengusir waswas.
    • Pandangan Batin (Al-Baṣīrah): Jangan memaksakan diri membuka mata fisik, tetapi gunakan Al-Baṣīrah (pandangan batin) Anda. Jika penglihatan batin terasa kabur atau muncul sosok menakutkan, kembalikan fokus kepada Nūr Dzikir di Qalb.
    • Isti’ādhah: Ucapkan “A’udzubillahi minasyaitanirrajim” (Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk) dengan penuh keyakinan di dalam hati. Ini adalah tameng langsung terhadap gangguan.

    3. Kendalikan Jasad al-Lathīf

    Jika rasa takut membuat Anda ingin kembali secara paksa, kendalikan Jasad al-Lathīf Anda:

    • Tawakkul (Pasrah Penuh): Sadari bahwa Jasad al-Lathīf Anda tidak akan terputus atau hilang jika bukan atas izin Allah. Lepaskan semua kontrol dan berserah diri (Tawakkul) kepada Allah. Sikap pasrah ini justru memberikan kekuatan yang besar.
    • Kembali dengan Salam: Jika Anda benar-benar harus mengakhiri pengalaman karena takut, jangan kembali dengan panik. Tarik napas, tenangkan Jasad al-Lathīf Anda, dan ucapkan “Assalamu ‘alaikum” kepada tubuh fisik Anda sebelum menyatu kembali.

    Kunci utama dalam menghadapi ketakutan adalah keyakinan (Yaqīn) yang tak tergoyahkan bahwa Anda berada dalam perlindungan Al-Ḥafīẓ (Yang Maha Menjaga). Rasa takut akan sirna seiring dengan menguatnya Yaqīn dan Dzikrullah Anda.

    Apakah Anda ingin menikmati pemandangan astral yang luar biasa? Berjalan menuju negeri ghaib dan menikmati pemandangan pemandangan yang luar biasa dan indah? Miliki ijazah Musafir Astral yang bisa membawa Anda menuju tempat -tempat dan dimensi yang tersembunyi , melihat segala macam hal yang menakjubkan dan yang paling penting adalah aman saat melakukannya

  • Terapi Al Harokah

    Ilmu ini membantu pengobatan penyakit stroke seperti kesulitan bergerak, berjalan atau melakukan aktifitas. Sangat penting dimiliki oleh para ahli terapi

    Terapi Al-Harokah adalah sebuah metode terapi fisik dan spiritual yang dirancang khusus untuk membantu pemulihan pasien pasca-stroke. Terapi ini fokus pada upaya mengembalikan dan membangun kembali kemampuan motorik yang hilang atau melemah.

    Tujuan Utama:

    1. Pemulihan Fungsi Otot: Melatih otot-otot yang lumpuh atau kaku (spastik) agar kembali bekerja.
    2. Stimulasi Saraf: Merangsang saraf-saraf yang rusak atau mati akibat serangan stroke.
    3. Keseimbangan Batin: Seringkali, terapi ini diintegrasikan dengan aspek spiritual seperti zikir, doa, atau fokus batin, yang bertujuan untuk menenangkan jiwa pasien dan meningkatkan konsentrasi mental, yang sangat penting dalam proses penyembuhan neurologis.